Monday, 16 December 2013

Roti Caterpillar Labu Kuning - Pumpkin Caterpillar Bread

 

Empuk, super lembut, wangi dan rasa labu yang khas, dengan isian pasta kacang hijau rasa cokelat yang lumer di mulut. Lezat! ^_^



Postingan ini merupakan episode kedua dari postingan saya sebelumnya disini. Waktu itu saya bikin 1 resep sekaligus, sekalian habisin stock labu kuning yang sudah terlanjur saya kemas dalam pastik dengan berat 250-300 gr. 1/3 bagian saya bikin flower bread, 1/3 bagian saya bikin donat labu kuning, dan 1/3 sisanya saya bikin caterpillar ini. Isiannya masih sama dengan flower bread sebelumnya, memanfaatkan stock pasta kacang hijau cokelat yang sampai sekarang masih tersimpan rapi di freezer ^_^.



Bicara soal labu kuning, tahukah teman-teman bahwa buah berwarna kuning cantik ini memiliki berbagai nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, diantaranya yaitu Vitamin C, Vitamin A dan beta karoten sehingga sangat baik untuk menjaga kesehatan mata serta untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu, labu kuning juga kaya akan mineral seperti zat besi, fosfor kalium, dan kalsium. Kadar air dan serat  yang tinggi dalam labu juga memiliki manfaat untuk pencernaan, demam, diare dan mengatasi peradangan. Oleh karenanya, tidak ada salahnya bila sesekali kita menambahkan labu kuning dalam berbagai olahan masakan yang kita buat karena selain kaya nutrisi seperti yang saya sebutkan di atas, labu kuning juga menyumbangkan rasa yang nikmat dan tekstur yang lembut dalam roti labu yang kali ini saya buat.


Nah untuk bentuk caterpillar bread sendiri saya pilih karena mudah, nggak ribet bagi saya yang masih amatir, dan hasilnya tidak mengecewakan. Resepnya masih sama seperti sebelumnya ya, hanya step by step cara membentuknya saja yang berbeda.

ROTI CATERPILLAR LABU KUNING - PUMPKIN CATERPILLAR BREAD

Bahan:
- 250 gr bubur labu
- 300 gram tepung terigu protein tinggi
- 200 gram tepung terigu protein sedang
- 100 gram gula pasir
- 80 gram margarin
- 80 ml air
- 2 sdt ragi instan
- 1/2 sdt bakers bonus A (skip bila tidak ada)
- 3 kuning telur
- putih telur untuk bahan olesan
- wijen untuk taburan

Filling:
Pasta kacang hijau rasa cokelat, resep bisa dilihat disini

Cara Membuat:
- Dalam baskom besar, larutkan ragi instan, bakers bonus A, dan gula pasir dalam air. Masukkan kuning telur dan bubur labu, aduk rata. Masukkan tepung terigu, aduk rata. Uleni hingga setengah kali. Masukkan margarin, uleni lagi hingga kalis elastis. Awalnya adonan memang sangat lengket, jangan khawatir, teruskan menguleni sambil sesekali melumuri tangah dengan tepung terigu, jangan langsung memasukkan tambahan tepung ke dalam adonan, tambahkan sesedikit mungkin tepung terigu agar roti tidak keras. Roti yang lembut salah satu faktornya dibuat dari adonan yang mengandung cukup air.
- Diamkan adonan 1,5-2jam atau hingga mengembang minimal 2 kali lipat. Karena saya menguleni adonan malam, adonan saya diamkan 6 jam untuk proofing 1, baru paginya saya kerjakan lagi.



- Kempeskan adonan, uleni lagi sebentar 1-2 menit untuk mengeluarkan gas dalam adonan. Bagi adonan sama besar sesuai selera (1/3 resep saya bagi menjadi 9 bagian)
- Bulatkan adonan. Selalu lumuri tangan dengan tepung selama mengerjakan dan taburi meja dengan tepung, agar tidak lengket.
- Gilas adonan dengan rolling pin atau pipihkan dengan kedua telapak tangan sehingga berbentuk lembaran oval.
- Tempatkan pasta kacang hijau di salah satu ujung bagian yang paling panjang (lihat gambar). Gulung 1 kali, rekatkan agar isian tidak keluar-keluar.



- Gulung adonan sampai setengaj bagian. Kerat-kerat bagian yang belum digulung seperti gambar dengan menggunakan spatula atau pisau yang tajam.



- Gulung kembali sampai habis, rapikan bagian bawah gulungan, rekatkan dengan mencubit-cubitnya.



- Tempatkan dalam loyang. Diamkan 15-20 menit untuk proofing 2 hingga adonan mengembang 2 kali lipat. Oles bagian atas adonan dengan putih telur. Panggang 10-15 menit hingga bagian atas roti berubah kecoklatan dan roti matang. Saya pakai api sedang. Keluarkan dari oven, letakkan di wire rack hingga uap panas hilang, sajikan.

Selamat mencoba ^_^

7 komentar:

  1. Mbak, sdh tak coba kemarin. Lembut rotinya. Ya, memang adonan agak lengket. Bisa jadi variasi olahan labu kuning. Warnanya memikat, warna asli tanpa pewarna. Terima kasih.
    Sisca - Surabaya

    ReplyDelete
  2. Salam kenal Mba Sisca :)

    Terimakasih ya sudah mampir dan meninggalkan komentar, jangan lupa cobain resep-resep lainnya ya, hehehe :)

    ReplyDelete
  3. Slm kenal mb.. Terus trg sya msh penasaran dg tekhnik mb membuat dough.. 6 jam proofng ğ bkin adonan mnjadi asam po mbk?

    ReplyDelete
  4. Hallo Mba Sabariah, salam kenal :)
    Alhamdulillah selama ini adonan yg saya buat dengan proofing selama 6 jam tidak menjadi asam sama sekali Mba. Yg harus diperhatikan disini adalah suhu ruangan selama proofing. Kebetulan waktu saya bikin roti ini cuaca disini sedang sangat dingin karena waktu itu sedang musim penghujan, ditambah lagi saya tinggal di daerah pegunungan (dataran tinggi) dengan suhu yg relatif rendah. Bila ragu-ragu takut adonan menjadi asam, adonan bisa dimasukkan ke chiller kulkas Mba, seperti yang saya lakukan saat suhu ruangan sedang tinggi, insyaallah proofing 6 jam tidak akan membuatnya mjd asam, justru membuat roti semakin empuk karena ragi diberi waktu lebih lama untuk berkerja pelan-pelan dlm suhu rendah.

    Terimakasih ya sudah mampir :)

    Best Regards,
    Duryatin Amal

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mb..PIN bb nya ud ganti ya? Kmrn ak invite ğ ad respon :(

      Delete
  5. Hai Mba...salam kenal....ijin copy resep ya...penasaran banget waktu liat resep2 roti punya mba ....ada yg dicampur ubi dan labu...kemarin udah aku praktekin yg dicampur ubi tapi aku bentuk spt ini....emang texturenya sukaaa banget...empuk...tapi aku bentuknya belum bisa semulus ini...ada tipsnya ga mba biar jadinya mulus gini?...pake suhu berapa ya mba manggangnya?...Makasih sebelumnya yaaa....

    ReplyDelete
  6. @ Sabariah Achmad Lanna : Hai Mba, BB saya masih yang lama Mba, tapi sekarang lagi nggak dipaketin Mba ^_^

    @ Benio Kowalski Aramova : Hai Mba Benio, terimakasih ya sudah mampir. Tips khusus sih nggak ada Mba, coba selalu taburi meja dan tangan sebelum mengerjakan adonan tapi usahakan jangan terlalu banyak agar roti tidak keras karena terlalu banyak tepung.
    Untuk suhu oven, kebetulan selama ini saya pakai oven tangkring/oven kompor mba, saya pakai rak bagian atas untuk memanggang roti, rak bawah saya copot. Saya panggang 10-15 menit (tergantung besar kecilnya roti) dengan api besar. Kalau pakai oven listrik, pakai suhu 300-350 derajat selama 10-15 menit ya Mba, semoga berhasil :)

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...