Friday 15 November 2013

Brambang Asem ala Mbah Hawari


Tekstur kangkung yang crunchy, disiram sambal brambang asem dengan perpaduan rasa manis, asam, dan pedas, saya tidak pernah bisa menolaknya ^_^


Ini adalah menu yang paling sering saya santap saat sedang malas makan nasi :) Sejak kecil saya memang sudah terbiasa menyantap menu ini, terutama setelah berenang. Kebetulan saya tinggal di daerah yang mempunyai banyak sekali sumber air yang salah satunya dimanfaatkan sebagai obyek wisata air (pemandian, pemancingan, dst). Entah bagaimana menyantap brambang asem (atau di daerah saya lebih populer disebut plencing) menjadi kebiasaan saya usai renang, mungkin karena jaman dulu di sekitar pemandian banyak sekali penjual brambang asem berjejeran, tidak seperti sekarang yang kebanyakan menjual makanan dalam kemasan.

Awalnya saya jarang sekali membuat brambang asem sendiri. Itu karena saya bisa mendapatkan brambang asem dengan harga yang sangat murah (sebungkus cuma 500 rupiah) dari penjual brambang asem yang ada tidak jauh dari rumah saya. Tapi beberapa bulan yang lalu Mbah Hawari, penjual brambang asem di dekat rumah saya ini, meninggal dunia (Al-Fatihah buat Mbah Hawari....:). Warung brambang asem nya pun tutup karena tidak ada anak atau saudara Mbah Hawari yang meneruskan. Sejak saat itu saya mulai ber-jibaku di dapur, mencoba berbagai resep brambang asem, menambah dan mengurangi takarannya, hingga akhirnya menurut saya bisa sesuai seperti yang saya mau, seperti yang dijual Mbah Hawari dulu :) FYI, ciri khas dari brambang asem Mbah Hawari ini adalah sambalnya yang lebih encer, tidak terlalu kental seperti sambel brambang asem pada umumnya. Rasa asamnya juga sangat menonjol dengan penggunaan brambang (bawang merah) yang pas dan tidak wangu. Dengan menggunakan resep ini, 1 ikat kangkung atau bayam ukuran jumbo pun bisa saya habiskan seorang diri ^_^

Berikut resepnya yaaa...


BRAMBANG ASEM ALA MBAH HAWARI
Resep hasil modifikasi sendiri

Bahan
- 1 ikat kangkung/bayam ukuran besar (pilih yang masih segar)
- 1 buah cabai rawit (bisa ditambah atau dikurangi sesuai selera)
- 1 siung bawang merah, kupas, rebus bersama kangkung utuh-utuh
- 2 sdm gula jawa, sisir.
- 2-3 mata asam jawa
- garam seujung kuku
- 1/4 sdt terasi bakar
- 2 sdm air putih matang

Cara Membuat
- Didihkan air dalam wajan/panci, masukkan kangkung/bayam yang sudah dipetik. Masak maksimal 2 menit sambil dibolak-balik agar matang rata (jangan terlalu lama merebus karena kangkung akan kehilangan tekstur renyahnya). Angkat. Langsung siram dengan air biasa. Cara ini berguna untuk menghentikan proses pemasakan pada sayur karena bila tidak disiram dengan air biasa, air panas sisa pemasakan sebelumnya akan melanjutkan proses pemasakannya sehingga kangkung akan lembek dan warnanya gelap (menghitam) karena teroksidasi.
- Peras kangkung dengan kedua tangan, tiriskan.
- Haluskan semua bumbu dengan cobek, koreksi rasanya dengan menambahkan gula pasir atau garam.
Hidangkan.

Selamat mencoba ^_^

1 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...